System analyst punya peran penting bagi perusahaan. Profesi system analyst di bidang teknologi informasi yang tak hanya fokus pada aktivitas riset, perencanaan, namun juga pemilihan perangkat lunak dan sistem untuk mengakomodasi kebutuhan perusahaan. Bidang pekerjaan ini memiliki peranan kunci dalam upaya mengembangkan suatu sistem yang ada di instansi atau perusahaan.
System analyst memegang peran besar untuk menerapkan solusi digital. Pesatnya perkembangan di bidang teknologi informasi membuat permintaan tenaga system analyst pun makin meningkat. System analyst ini banyak dibutuhkan oleh perusahaan atau instansi yang ingin menerapkan transformasi digital karena diharapkan bisa menjadi pemegang tanggung jawab yang utama untuk melakukan hal tersebut.
Menyadari pentingnya peranan system analyst, Widya Analytic menggelar webinar dengan tema ‘Mengenal System Analyst dalam Pengembangan Layanan IT Governance’ pada Kamis (17/11/2022). Webinar yang digelar secara rutin mingguan oleh Widya Analytic tersebut menghadirkan Imam Fachrul Razi sebagai pemateri. Imam menjelaskan bahwa system analyst memegang tanggung jawab penting dalam melakukan analisis, merancang, dan mengimplementasikan solusi digital untuk memecahkan permasalahan yang ada.
Oleh karena itu, lanjut Imam, seorang system analyst bisa menjadi konsultan yang menerjemahkan permintaan perusahaan dan mempertimbangkan hal-hal teknis, pendukung pakar saat pengambilan keputusan dari segi perspektif IT, dan menjadi agen perubahan untuk memberikan solusi serta menerapkan proses digitalisasi pada sebuah perusahaan.
Imam memaparkan bagaimana langkah-langkah dalam melakukan analisa sistem. Ada 4 tahap yang perlu dilakukan di antaranya identify, understand, analyze, dan report. Seorang system analyst biasanya mulai menganalisa sistem dengan mengidentifikasikan masalah.
“Mereka harus memahami cara kerja dari sistem yang ada. Setelah selesai mengidentifikasi masalah dan memahami, barulah menganalisis alur dari sistem sesuai dengan yang dibutuhkan. Terakhir, membuat laporan dari hasil analisis. Itulah langkah-langkah yang dilakukan system analyst dalam memecahkan masalah yang berangkat dari sebuah masalah,” jelasnya.
Menurut Imam, pengetahuan IT saja tidak cukup untuk menjadi seorang system analyst. Ada beberapa hal yang perlu dimiliki seperti kemampuan analisis bisnis, teknikal, kemampuan berpikir kreatif dan kritis, serta manajemen proyek.
Jika seorang system analyst membuat sebuah proyek atau memecahkan masalah di instansinya, ada 6 tahapan perancangan sistem yang perlu dilakukan. Tahapan perancangan sistem ini biasa disebut juga dengan the software development cycle yang terdiri dari planning, analysis, design, implementation, testing & integration, dan maintenance. Imam juga membahas tentang penerapan system analyst dalam pengembangan IT Governance. IT Governance merupakan suatu kebijakan penggunaan teknologi informasi dalam suatu organisasi atau perusahaan.
System analyst memiliki peranan penting di dalam proses pembangunan arsitektur sistem. Ada beberapa prinsip IT Governance yang harus dipenuhi di antaranya value delivery, performance management, risk management, strategic alignment, dan resource management. “Tanpa pengelolaan yang efektif dan teratur, kemungkinan besar ekosistem IT di sebuah organisasi atau perusahaan tidak akan bertahan lama,” sambungnya.
Peserta webinar nampak antusias dengan mengajukan pertanyaan seperti bagaimana cara menentukan model kerangka manajemen proyek yang terbaik untuk sebuah proyek baru, bagaimana strategi untuk mengembangkan sistem pelayanan IT, tips menjadi seorang system analyst profesional, dan beberapa pertanyaan lainnya. Semua pertanyaan tersebut dijawab dengan baik oleh pemateri.
“Hal yang terpenting dalam penerapan IT atau digital transformation adalah bagaimana ketika kita menggunakan teknologi, berarti kita juga harus menyesuaikan cara berpikir sejalan dengan perubahan yang ada,” tutup Imam yang juga project manager di Widya Analytic.
Sumber: harianmerapi.com