Apa itu Data Center?
Contents
- 1 Apa itu Data Center?
- 2 Fungsi Data Center pada Pelayanan
- 3 Bentuk Data Center
- 4 Merencanakan sebuah Data Center
- 5 Standarisasi Data Center
- 6 Elemen Standarisasi Data Center
- 6.1 Site Location (Lokasi) dan Architectural (Arsitektur Gedung)
- 6.2 Security (Keamanan, Baik Gedung maupun Cuaca Ringan)
- 6.3 Electrical (Kelistrikan)
- 6.4 Telecom (Jaringan)
- 6.5 Mechanical (berfungsi untuk pendinginan) dan Fire Safety (keamanan terhadap api)
- 6.6 Monitoring (pemantauan sistem baik fisik maupun permanensi) dan Efficiency
- 6.7 Framework Pengelolaan Data Center
Data center (pusat data) merupakan sebuah bangunan atau unit yang berisikan kumpulan sistem komputer dan sistem pendukungnya (jaringan, kelistrikan, pendingin, pencahayaan) yang digunakan sebagai pusat komputasi sebuah institusi atau lembaga.
Data center yang ada di instansi diharapkan dapat berguna untuk mendukung semua kebutuhan, baik berupa aplikasi, transaksi data, hingga pengarsipan dengan lebih baik. Hal ini terjadi untuk menyesuaikan kebutuhan digital saat ini. Masyarakat lebih condong untuk berkomunikasi dengan bertatap muka melalui aplikasi. Oleh karena itu, untuk mendukung aplikasi yang baik dengan kinerja yang lancar, kita membutuhkan sebuah sistem pendukung utama yaitu sebuah data center.
Fungsi Data Center pada Pelayanan
Menurut SPBE, data center menjadi pondasi utama dari sistem pemerintahan berbasis elektronik. Hal ini terjadi karena semua transaksi elektronik, data, dan aplikasi harus melalui data center, baik yang dikelola oleh pusat maupun daerah. Nantinya akan dapat berkomunikasi dengan aplikasi yang ada di luar dengan menggunakan application programming interface sehingga aplikasinya bisa berjalan di berbagai device baik mobile atau desktop.
Jika melihat standar epi, fungsi dari data center juga berperan sebagai pondasi dari setiap layanan IT yang ada di setiap institusi maupun enterprise sehingga di dalamnya akan banyak sekali aset-aset kritikal yang harus dikelola dan diamankan. Jadi, data center bukan hanya sekadar menjalankan aplikasi. Di data center akan banyak data yang secara kategori adalah krusial dan perlu diamankan dengan lebih baik.
Bentuk Data Center
Secara umum, bentuk data center terbagi 2, antara lain:
On Premises
Pusat data yang kita maksud secara harfiah biasanya adalah on premises. Pusat data yang dimiliki oleh institusi harus berada dan dikelola sendiri oleh institusi tersebut. Meskipun jika dikelola oleh vendor, tetapi pusat datanya tetap dalam penguasaan institusi tersebut.
Virtual
Di masa modern ini, ketika penggunaan pembuatan aplikasi dan kebutuhan dari enterprise maupun institusi juga semakin berkembang, maka mulai muncul penggunaan virtual data center baik berupa Cloud maupun VPS (Virtual Private Center).
Merencanakan sebuah Data Center
Dalam merancang data center, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, yaitu goals pengguna data center, kebutuhan atau requirement, dan anggaran. Selain itu, vendor atau procurement, kesiapan personel, perencanaan fisik, dan perencanaan operasional juga menjadi konsideran utama dalam perencanaan sebuah data center.
Standarisasi Data Center
Dalam perihal mempersiapkan personel dan perencanaan fisik, dapat mengacu pada standart internasional yang berlaku, contoh bisa dilihat pada gambar berikut:
Elemen Standarisasi Data Center
Berdasarkan Standart TIA-942, elemen konsideran dalam perencanaan pembangunan data center, di antaranya:
Site Location (Lokasi) dan Architectural (Arsitektur Gedung)
Konsideran yang dipertimbangkan dalam pemilihan tempat dan arsitektur antara lain akses ke lokasi, lokasi dan konstruksi bangunan aman dari bencana (hidrometrologi, seismic, vulkanik), serta ketersediaan akses listrik dan jaringan yang memadai.
Security (Keamanan, Baik Gedung maupun Cuaca Ringan)
Konsideran yang digunakan dalam hal keamanan dan akses adalah pengaturan akses keluar masuk berlevel dan manajemen akses, pengaturan keamanan lokasi, monitoring personal 24/7, dan contact person.
Electrical (Kelistrikan)
Konsideran yang digunakan dalam kelistrikan antara lain akses kelistrikan dan ketersediaan daya, diagram skema, backup power skema, dan perkabelan.
Telecom (Jaringan)
Beberapa konsideran yang dipertimbangkan dalam jaringan telekomunikasi antara lain ketersediaan ISP penyedia jaringan, kebutuhan bandwidth, keamanan, dan backup jaringan, serta skema jaringan.
Mechanical (berfungsi untuk pendinginan) dan Fire Safety (keamanan terhadap api)
Beberapa konsideran yang dipertimbangkan dalam jaringan telekomunikasi antara lain air conditioner, kedap suara dan konstruksi lokasi, arus udara, pengamanan api, dan alarm.
Monitoring (pemantauan sistem baik fisik maupun permanensi) dan Efficiency
Konsideran yang digunakan dalam hal monitoring lingkungan, performa, dan pembagian resource antara lain kondisi lingkungan fisik, kelistrikan atau daya, jaringan, suhu, serta monitoring performa dan pembagian sumber daya komputasi. Selain itu, juga memperhatikan bagaimana data center bisa menggunakan listrik sehemat mungkin dengan performa yang bisa dihasilkan.
Framework Pengelolaan Data Center
Dalam pengelolaan data center akan terkait dengan berbagai bidang IT lainnya seperti manajemen, layanan, keamanan, pengelolaan risiko, dan compliance terhadap regulasi IT.
Framework standar yang dapat digunakan dan dijadikan acuan dalam pengelolaan data center yang terpadu dengan sistem pendukung sebagai contoh:
Service Management : ISO 20000 (IT Service Management)
Keamanan Jaringan : ISO 27001 (Information Security)
Governance Risk dan Compliance : ITIL, COBIT, ISO 38500 (Corporate Governance)
Monitoring dan Control : ISO 90001 (Quality Management System)
Physical Infrastructure : TIA-942, Uptime Institute
Jika dari segi standarisasi dan acuan sudah lengkap untuk membangun sebuah data center, langkah selanjutnya kita bisa memilih standart yang akan dipakai sesuai dengan tujuan yang diinginkan.