Apa itu Flutter?
Contents
Flutter adalah software development kit yang dikembangkan oleh Google untuk membuat aplikasi yang menarik dan bisa berjalan pada berbagai platform. Flutter yang merupakan versi terbaru memberikan dukungan pada pengguna untuk membangun aplikasi pada sistem operasi Android, iOS, Web, Windows, Linux, dan MacOS. Pengguna hanya cukup dengan sekali coding atau yang dikenal dengan single codebase. Selain itu, karena sifatnya yang open source Flutter juga sudah digunakan oleh banyak developer maupun organisasi di seluruh dunia.
Kelebihan Flutter
Flutter berbeda dari kebanyakan software development kit cross-platform lainya untuk membuat aplikasi mobile. Untuk menarik widget, Flutter bukan menggunakan WebView maupun widget OEM, melainkan mesin rendering berkinerja tinggi. Flutter dapat digunakan bersama dengan aplikasi native yang sudah ada atau digunakan secara keseluruhan untuk aplikasi baru. Adapun kelebihan Flutter di antaranya:
- Flutter memungkinkan kita untuk membuat aplikasi yang indah (beautiful)
- Flutter berjalan dengan sangat cepat (fast)
- Flutter sangat produktif (productive)
- Flutter bersifat terbuka (open source)
Kekurangan Flutter
Terlepas dari banyak kelebihannya, Flutter juga memiliki kelemahan yaitu:
- Karena dikodekan dalam bahasa Dart, pengembang perlu mempelajari bahasa baru (meskipun mudah dipelajari)
- Kerangka kerja modern mencoba memisahkan logika dan UI sebanyak mungkin tetapi, di Flutter antarmuka pengguna dan logika bercampur. Kita dapat mengatasinya dengan menggunakan pengkodean cerdas dan menggunakan modul tingkat tinggi untuk memisahkan antarmuka pengguna dan logika
- Flutter adalah kerangka kerja lain untuk membuat aplikasi seluler. Pengembang mengalami dalam memilih alat pengembangan yang tepat di segmen yang sangat padat penduduknya
Bahasa Apa yang Digunakan Flutter?
Aplikasi Flutter ditulis dengan bahasa Dart. Bahasa pemrograman Dart merupakan bahasa pemrograman generasi purpose yang dirancang oleh Lars Bak dan Kasper Lund. Bahasa pemrograman ini dikembangkan sebagai bahasa pemrograman aplikasi yang dapat dengan mudah dipelajari dan disebarkan
Bahasa pemrograman besutan google ini dapat digunakan untuk mengembangkan berbagai macam platform termasuk di dalamnya adalah web, aplikasi mobile, server, dan perangkat yang mengusung teknologi Internet of Thing (IoT).
Kenapa Flutter Digunakan untuk Pengembangan Aplikasi?
Open Source
Flutter adalah kerangka kerja open source. Oleh karena itu, siapa pun dapat menggunakan untuk tujuan tertentu.
Faster Development Cycle
Flutter sangat cepat sehingga dibutuhkan kurang dari 30 detik untuk komplasi penuh pertama. Dilengkapi dengan hot-reload dan hot-restart.
Super Productive
Dilengkapi dengan hot-reload dan hot-restart. Karena fitur hot-reload widget stateful. Flutter adalah gaya pengkodean berulang yang sangat cepat.
Easy to Learn & Code Sharing
Siapa pun yang memiliki pengetahuan dasar tentang OOPS & design UI dapat dengan mudah mempelajari Flutter.
Widget Libraries
Widget siap pakai, flutter memiliki banyak widget yang dapat pengguna gunakan untuk membangun aplikasi flutter. Seperti: https, get, share plus, toggle switch, dan lain-lain.
Community Support
Komunitas Flutter agak kecil jika dibandingkan dengan framework lain seperti React. Tapi Flutter tumbuh sangat cepat dibandingkan framework lainnya.
Apa itu React Native?
React Native adalah framework besutan facebook yang bersifat open source alias bebas dipakai dan dikembangkan oleh siapa saja. Perangkat lunak ini mengandalkan JavaScript dan JSX untuk membangun dan mengembangkan aplikasi native berbasis iOS dan Android.
Sederhananya, React Native memungkinkan pengguna untuk membuat antarmuka persis seperti aplikasi native dengan cara menyediakan komponen-komponen layout selama masa pengembangan. Hal ini bisa dilakukan karena React Native memang menggunakan komponen native pada elemen-elemen desainnya.
Kelebihan React Native
- Meningkatkan Performa Aplikasi
- Meningkatkan Produktivitas dengan Komponen Siap pakai
- Memiliki komunitas pengguna yang besar
- Menghemat biaya pengembangan aplikasi
Kekurangan React Native
- Tetap membutuhkan kode native
- Komponen siap pakai kurang banyak
- Tingkat keamanan JavaScript yang “Cukup”
- Tidak ramah untuk pemula
Perbedaan Flutter vs React Native
Pengembangan
Flutter adalah platform yang dikenalkan dan dikembangkan Google pada Mei 2017. Sementara React Native adalah platform diperkenalkan oleh Facebook pada Juni 2015.
Bahasa Pemrograman
React Native adalah framework berbasis JavaScript, sementara Flutter dibangun dengan bahasa pemrograman Dart.
Arsitektur
Arsitektur antara React Native dan Flutter sangat berbeda. Flutter menggunakan arsitektur Business Logic Component (BLoC). Di sisi lain, React Native menggunakan arsitektur Flex dan Redux.
UI Aplikasi
Flutter menggunakan widget custom untuk membangun UI dari aplikasi. Contohnya, saat kita ingin membuat aplikasi, kita bisa menggunakan banyak opsi. Misalnya membangun UI-nya menjadi calibri atau times new roman maupun mengubah warnanya. React Native menggunakan pengontrolan Native UI untuk membuat antarmuka dari aplikasi.
Dokumentasi
Dari segi dokumentasi, Flutter memiliki dokumentasi yang baik, terorganisir, dan masih banyak lagi yang lebih informatif. Sedangkan dokumentasi React Native lebih user-friendly, tetapi kurang terorganisir dengan baik.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perbedaan Flutter dan React Native, Anda bisa menyaksikan penjelasan selengkapnya dalam video Tech Talks 42 dengan tema “Mengenal Flutter Software Development Kit untuk Mobile Cross Platform.”