Apa itu Transformasi Digital?
Contents
- 1 Apa itu Transformasi Digital?
- 2 Mengapa Instansi Perlu Melakukan Transformasi Digital?
- 3 Apa Risiko Jika Instansi Tidak Melakukan Transformasi Digital?
- 4 Apa Saja 4 Pilar Transformasi Digital di Indonesia?
- 5 Apa 3 Fokus Utama Transformasi Digital?
- 6 Lantas, Apa Saja Contoh Transformasi Digital yang Sudah Terjadi?
Transformasi digital merupakan perubahan suatu perusahaan atau organisasi yang melibatkan sumber daya manusia, proses, strategi, struktur, melalui adopsi teknologi untuk meningkatkan kinerja. Sederhananya, transformasi digital adalah penggunaan teknologi untuk mentransformasi proses analog menjadi digital. Selain itu, transformasi digital juga bisa diartikan sebagai suatu perubahan ke masa mendatang (irreversible change) yang didasari pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sehingga memberikan makna, manfaat, dan value signifikan bagi sebuah organisasi atau perusahaan.
Mengapa Instansi Perlu Melakukan Transformasi Digital?
Saat ini, banyak disrupsi yang terjadi di tengah dinamika bisnis yang terus berkembang. Oleh karena itu, instansi harus menyesuaikan diri dengan perubahan eksternal di sekitarnya. Tak hanya itu, tuntutan pelanggan juga terus berbeda dari hari ke hari sesuai dengan kemajuan zaman. Jika instansi tidak melakukan transformasi digital, maka kemungkinan besar akan kalah saing dengan kompetitor yang ada. Hal ini disebabkan karena kompetitor bisa saja memberikan produk dan layanan yang lebih baik. Selain itu, transformasi digital perlu dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan produk dan layanan baru.
Apa Risiko Jika Instansi Tidak Melakukan Transformasi Digital?
Beberapa risiko yang mungkin terjadi jika instansi tidak melakukan transformasi digital di antaranya instansi bisa kehilangan pelanggan dan kehilangan peluang untuk memanfaatkan momentum karena adanya perubahan di sekitar kita. Selain itu, instansi juga bisa dilindas dan dikalahkan oleh kompetitornya, baik kompetitor dari industri sejenis atau dari perusahaan-perusahaan disruptif lainnya yang menyediakan jasa, layanan, dan produk yang lebih kompetitif.
Apa Saja 4 Pilar Transformasi Digital di Indonesia?
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar Digital Transformation Expo (DTE) bagian KTT G20 Bali, yang mencakup empat pilar transformasi digital. Keempat pilar tersebut antara lain pembangunan infrastruktur digital, pembangunan ekonomi digital, pembangunan masyarakat digital, dan pembangunan tata kelola pemerintahan digital.
Pembangunan Infrastruktur Digital
Dalam hal ini, pembangunan infrastruktur sangat dibutuhkan karena transformasi digital akan dapat diimplementasikan dengan baik jika fasilitas dan infrastruktur sudah merata.
Pembangunan Ekonomi Digital
Selain infrastruktur, pembangunan ekonomi digital juga harus merata. Pembangunan ekonomi digital tersebut diharapkan bisa dilakukan secara tidak hanya di pusat, tetapi juga di daerah yang belum terjamah.
Pembangunan Masyarakat Digital
Masyarakat merupakan salah satu elemen terpenting dalam mewujudkan transformasi digital di negara manapun, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu, penerimaan masyarakat terhadap transformasi digital yang sedang dan akan terus terjadi merupakan suatu keharusan. Pemikiran masyarakat harus sudah terbuka terhadap teknologi digital agar dapat mendukung pengimplementasian yang tepat.
Pembangunan Tata Kelola Pemerintahan Digital
Sebenarnya, pilar yang satu ini merupakan dasar yang harus dipikirkan agar dapat menunjang hal-hal lainnya. Pembangunan tata kelola pemerintahan digital yang dilakukan secara tepat akan dapat membantu ketiga pilar lainnya (segi infrastruktur, ekonomi, dan masyarakat) terlaksanakan dengan baik.
Apa 3 Fokus Utama Transformasi Digital?
Saat membuka sesi ketiga KTT pada 16 November lalu, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa Indonesia mendorong transformasi digital untuk mempercepat pemulihan global. Ada tiga fokus utama dalam pengembangan transformasi tersebut, di antaranya kesetaraan akses digital, literasi digital, dan lingkungan digital yang aman.
Kesetaraan Akses Digital
Kesetaraan akses digital menjadi penting karena ternyata masih ada masyarakat yang belum mengenal dan dijangkau internet. Hal inilah yang menyebabkan transformasi digital di Indonesia tidak merata.
Literasi Digital
Literasi digital merupakan suatu keharusan. Oleh karena itu, pemahaman mengenai literasi digital harus dapat dirasakan dan menjangkau semuanya. Diharapkan G20 dapat menggerakkan kerjasama penguatan kapasitas berkembang.
Lingkungan Digital yang Aman
Kejahatan siber masih banyak terjadi sehingga dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang banyak. Selain itu, perlindungan privasi juga harus terjamin.
Lantas, Apa Saja Contoh Transformasi Digital yang Sudah Terjadi?
Transportasi
Dulu, saat kita membutuhkan transportasi yang bisa mengantarkan kita sesuai dengan tujuan, kita harus pergi ke pangkalan ojek. Namun, saat ini kita sudah tidak perlu melakukan itu lagi. Dengan adanya transformasi digital, kita bisa menggunakan aplikasi jika memerlukan jasa dan layanan transportasi. Cukup dengan memilih lokasi dan alamat yang dituju, kita hanya perlu menunggu agar driver mengantar sesuai tempat tujuan.
Komunikasi
Terciptanya smartphone yang support dengan jaringan internet membuat cara masyarakat berkomunikasi saat ini berbeda dengan beberapa tahun silam. Era digital semakin membantu masyarakat untuk dapat berkomunikasi dengan lebih mudah, walaupun lawan bicaranya berada di negara yang jauh lokasinya. Selain itu, tak hanya melakukan panggilan biasa dan mengirim pesan, saat ini kita bahkan sudah bisa melakukan video call. Itu semua dapat terjadi karena transformasi digital yang ada.
Bisnis
Banyak orang yang memasarkan produknya secara online dengan tampilan menarik dan kemudahan transaksi yang ditawarkan. Konsumen tidak perlu repot panas-panasan atau kehujanan hanya untuk mendatangi toko dan membeli barang yang diinginkannya. Kini, konsumen dapat membeli barang dari aplikasi atau online marketplace. Selanjutnya, barang akan dikirimkan ke rumah atau lokasi yang dituju.